Page 149 - ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT PADA PUSDIKLAT TEKNIS PERADILAN
P. 149
karena itu perlu juga memahami kendala-kendala yang mungkin
timbul terkait diklat daring. Pemahaman akan kendala ini menjadi
penting karena dapat menjadi informasi penting dalam menyusun
kebijakan teknis pelaksanaan kegiatan diklat sehingga kendala-
kendala yang ada diharapkan tidak akan terjadi saat pelaksanaan
diklat di kemudian hari. Persepsi responden terkait dengan
kendala pelaksanaan diklat secara daring ini dapat dlihat pada
TIDAK UNTUK
ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT PADA PUSDIKLAT TEKNIS PERADILAN
DI PERJUAL bagan 7 berikut ini :
BELIKAN
Gambar 7. Persepsi Responden Seputar Kendala Diklat Daring
Bagan 7 : Persepsi Responden Seputar Kendala Diklat Daring
Merujuk pada Gambar 7 tersebut, diketahui jika kendala terbesar
yang dialami oleh responden adalah perihal adanya kekhawatiran tidak
dapat mengikuti diklat dengan maksimal karena harus berbagi konsen-
trasi dengan pekerjaan saat mengikuti diklat secara daring. Responden
yang menyampaikan jawaban tersebut adalah sebesar 66 persen. Keha-
diran kendala ini memang dapat dipahami karena dengan metode diklat
secara daring maka peserta akan mengikuti diklat dari tempat kerjanya
atau tempat tugasnya, berbeda dengan diklat yang diselenggarakan seca-
ra tatap muka yang mana para peserta dikumpulkan dalam satu tempat
diklat dan hanya fokus mengiktui kegiatan diklat. Dalam penyelengga-
raan diklat secara daring yang diiikuti dari tempat kerja, tentunya mau
tidak mau peserta harus berbagi konsentrasi dengan pekerjaan di tempat
kerja. Kendala perihal ini tentunya memerlukan komunikasi yang baik
antara pusdiklat dan juga pimpinan pengadilan tempat peserta bekerja
agar setiap pihak tidak ada yang dirugikan.
132